Hallo, ma...!. Sudah pernah dengar istilah mastitis belum, ma?. Kalau belum, yuk belajar bareng, ma. Meski #DiRumahAja, Alhamdulillah tetap bisa update ilmu baru ya, ma. Its a must, right?!. Bersama dr. Dyah Arum, seorang dokter yang juga pakar ASI & MPASI. Beliau banyak sharing tentang mastitis, penyakit payudara pada Ibu Menyusui.
Tahukah ma? bahwa mastitis adalah istilah medis. Berasal dari kata “masto” memiliki arti payudara perempuan dan “itis” yang berarti peradangan. Jadi, ma...mastitis ialah peradangan yang terjadi di area payudara.
Tahukah ma? bahwa mastitis adalah istilah medis. Berasal dari kata “masto” memiliki arti payudara perempuan dan “itis” yang berarti peradangan. Jadi, ma...mastitis ialah peradangan yang terjadi di area payudara.
Basicly, peradangan itu ada 5 tanda, 4 Lor dan 1F. Yaitu Calor (menghangat), Tumor (bengkak), Dolor (nyeri), Rubor (memerah), dan Functio Lesa (penurunan fungsi). Adapun gejala atau keluhanya adalah berikut.
1. Payudara membengkak, bisa terjadi hanya pada satu payudara saja ya, ma. Sehingga ukuran keduanya tampak berbeda
2. Terdapat nyeri dipayudara yang dapat dilokalisir alias dapat ditunjuk
3. Payudara terasa hangat atau panas. Bisa mengakibatkan demam pada ibu dengan gejala mirip flu
4. Warna kemerahan dibagian yang nyeri, warnanya dapat menyebar
5. Penurunan fungsi karena menyusui karena sakit, perih, seperti tersayat, mama akan tampak sangat lemas dan lelah
Anatomi Payudara Saat Menyusui |
Anatomi gambar payudara diatas, menunjukan adanya jaringan atau bagian payudara yang muncul (khusus ada) sewaktu menyusui. Jaringan – jaringan tersebut adalah ini.
Alveoli, tempat dimana ASI terbentuk dengan berbagai mekanisme hormonal.
Ductus Laktiferus, saluran penerus ASI untuk turun ke dekat puting.
Sinus Lactiferus, bagian dekat puting tempat ASI berkumpul sementara, untuk kemudian keluar melalui lubang – lubang didepan puting.
Secara umum, perbedaan mastitis dengan pembengkakan payudara biasa (engorgarment) dan sumbatan ASI (plugged duct) dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Perbedaan Mastitis dengan Keluhan Lain |
Untuk lebih akurat lagi mengidentifikasi mastitis, perlu memerhatikan ciri utama mastitis berikut.
1. Muncul sewaktu – waktu
Bisa postpartum sekitar 2 minggu atau setelahnya. Mostly, di 3 bulan pertama. Tetapi bisa juga terjadi saat usia bayi telah lebih dari 6 bulan.
2. Dapat terjadi pada satu payudara saja
Namun bisa juga menyerang kedua payudara jika ada cara menyusi yang kurang tepat
3. Nyeri dapat dilokalisir
Ditemukannya bagian yang nyeri. Adapun benjolannya bisa diraba bisa juga tidak (tidak terdeteksi). Nyeri atau benjolan tersebut hanya satu titik, memerah, kemudian menyebar.
4. Nyerinya jelas atau mantap
Nyeri akan terasa saat sedang ataupun setelah menyusui. Bahkan terasa sakit saat terhembus angin, seperti tersayat lebih – lebih saat ada lecet pada payudara.
5. Demam diatas 38 dejarat celcius
Lakukan pengukuran dengan termometer ya, ma.
6. Memiliki keluhan penyerta
Berupa lemas, letih, badan menggigil dan meriang, bahu terasa berat.
Jike keluhan utama mastitis berlanjut, maka akan timbul keluhan lain berupa kelenjar getah bening diarea ketiak yang membengkak. Bahkan puting akan mengeluarkan nanah atau darah ketika pumping.
Lalu, Apa Sebetulnya Faktor Penyebab Timbulnya Mastitis?
1. Posisi menyusui yang belum benar
2. Higienisitas payudara yang kurang terjaga
3. Frekuensi pengosongan payuadara kurang, baik oleh breastfeeding atau pumping
4. Terdapat kondisi spesial frenulum pendek pada lidah atau bibir (tong tie liptie)
5. Penggunaan pakaian dalam terlalu ketat
6. Mama mengalami malnutrisi
Jenis – jenis Mastitis, Apa Aja Sih?
Jenis – jenis mastitis dapat dilihat pada skema berikut.
Mostly, mastitis yang terjadi pada mama yang sedang menyusui adalah mastitis jenis terinfeksi (infectious)
Pengobatan pada Mastitis
Bila mama telah mengetahui bahwa mama mengalami mastitis, maka pertama – tama yang harus mama lakukan adalah ini.
1. Buka pakaian dalam, lakukan perabaan sampai bagian ketiak. Temukan bagian yang nyeri dan memerah. Ingat prinsip 4 Lor dan 1F.
2. Kompres dingin atau hangat pada bagian yang nyeri selama 15 menit, ulangi per dua jam. Pemakaian air dingin atau hangat, tergantung kenyamananan sampai nyeri berkurang atau hilang.
3. Mandi air hangat
Bertujuan untuk merangsang let down reflex agar hormon oksitosin bekerja dan ASI keluar
4. Rutin Kosongkan Payudara
Mengosongkan payudara akan mengurangi nyeri dan bengkak pada payudara.
Nah...bagaimana, ma?...sekarang kita makin tahu ya, soal mastitis penyakit ibu menyusui ini. Semoga bermanfaat ya, ma!😘😘
Posting Komentar
Posting Komentar