Kanker, apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata kanker? Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian yang tinggi akibat kanker. Pada tahun 2018, data Globocan menyatakan bahwa ada 348.809 orang penderita kanker baru dalam satu tahunya di seluruh Indonesia. Dengan rincian, kenker payudara 58.000 kasus, kanker leher rahim 32.000, kanker usus besar 30.000, dengan jumlah kematian total mencapai 207.000.
Oleh karena itu, perlu kiranya mengedukasi diri, keluarga, maupun lingkungan akan kanker, faktor resiko, dan pencegahan serta pengobatannya lewat kuliah watssap bersama dr. Ralph Girson Gunarsa, Sp.PD, KHOM yang membahas lebih dalam tentang terobosan baru pengobatan kanker, yaitu imunoterapi.
Oleh karena itu, perlu kiranya mengedukasi diri, keluarga, maupun lingkungan akan kanker, faktor resiko, dan pencegahan serta pengobatannya lewat kuliah watssap bersama dr. Ralph Girson Gunarsa, Sp.PD, KHOM yang membahas lebih dalam tentang terobosan baru pengobatan kanker, yaitu imunoterapi.
Kuliah Watsapp with Expert |
Kanker
Kanker adalah penyakit yang timbul kareana adanya perkembangan sel abnormal yang membelah diri diluar kendali dan memiliki potensi masuk dan menghancurkan jaringan tubuh normal disekitarnya.
Sel tubuh normal, ia akan tumbuh, berkembang, dan mati dalam alur yang semestinya. Saat kecil, sel tubuh berkembang secara cepat dan memungkinkan orang bertumbuh. Setelah dewasa, sel – sel tubuh hanya berkembang untuk menggantikan sel – sel yang mati atau memperbaiki luka – luka. Itulah normalnya sel dalam tubuh manusia.
Namun, sel – sel normal dapat berubah menjadi abnormal akibat adanya kerusakan DNA (deoxyribonucleic acid). DNA menekan sel yang seharusnya mati untuk terus tumbuh membentuk sel baru atau abnormal yang disebut sebagai sel kanker.
Sel kanker, umumnya membentuk tumor. Tumor berasal dari bahasa latin yang berarti pembengkakan, menunjuk massa jaringan abnormal, dapat bersifat jinak atau ganas. Kanker ganas inilah yang mampu menyerang jaringan atau bermetastatis. Dapat menyebar melalui pembuluh darah ataupun kelenjar getah bening.
Jenis kanker, biasanya dilihat dari tempat tumbuhnya sel kanker. Seperti kanker payudara yang telah menyebar ke hati, tetap disebut kanker payudara metastatis dan bukan kanker hati. Kanker prostat yang menyebar ke tulang, tetap disebut kanker prostat metastatis.
Kanker, Faktor Risiko, Penanganan |
Faktor Risiko Kanker
DNA yang tidak normal, yang kemudian membentuk sel abnormal atau sel kanker bisa disebabkan karena berbagai faktor berikut.
💕 Turunan orang tua
💕 Usia
💕 Lingkungan dan paparan jenis kimia tertentu
💕 Kebiasaan merokok
💕 Gaya hidup tidak sehat
💕 Kondisi kesehatan kronis
💕 Terinveksi virus dan keberadaan bakteri dalam tubuh
Diatas faktor diatas, faktor yang paling umum ialah adanya kesalahan yang terjadi saat sel normal bereproduksi. Meski demikian, sampai saat ini belum pasti apa yang menjadi penyebab timbulnya kanker.
Strategi Pencegahan Kanker
Beda jenis kanker, beda cara penanganan dan pengobatanya. Berikut ini merupakan tindakan preventif untuk kanker.
💕 Menghindari faktor risiko
💕 Mendapatkan vaksinasi virus human papilloma (HPV) dan virus hepatitis B (HBV)
💕 Menghindari sinar matahari berlebihan
💕 No seks bebas
Baca Juga : Yoforia ; Fresh Yogurt Pertama dengan Life Probiotics dan Dietary Fiber untuk Kesehatan Keluarga Indonesia
Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi
Sebelum melalukan treatment, hal petaman yang harus dilakukan dalam tahap penanganan kanker adalah pemeriksaan atau diagnosis. Dari pemeriksaan, akan diketahui sifat kanker, stadium, dan sebagainya yang kemudian dapat ditentukan treatment atau terapi apa yang harus dilakukan. Ada 3 modernitas utama dalam terapi kanker, yaitu bedah, radiasi, terapi sistemik.
Terapi sistemik, melalui infus atau oral. Meliputi terapi target, yaitu terapi yang menggunakan antibodimonoklonal atau antibodi yang spesifik dengan target terapinya. Cryoterapi, yaitu terapi lokal dengan mendinginkan sel tumor dengan suhu tinggi yang akhirnya dapat membunuh sel tumor tersebut. Stem sel artinya sel induk yang akan berkembang menjadi sel – sel lain, terutama sel darah. Stem sel seringkali digunakan sebagai terapi kanker darah.
Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, berkembangpula pengobatan kanker secara sistemik ini, yang kemudian muncul istilah imunoterapi.
DNA yang tidak normal, yang kemudian membentuk sel abnormal atau sel kanker bisa disebabkan karena berbagai faktor berikut.
💕 Turunan orang tua
💕 Usia
💕 Lingkungan dan paparan jenis kimia tertentu
💕 Kebiasaan merokok
💕 Gaya hidup tidak sehat
💕 Kondisi kesehatan kronis
💕 Terinveksi virus dan keberadaan bakteri dalam tubuh
Diatas faktor diatas, faktor yang paling umum ialah adanya kesalahan yang terjadi saat sel normal bereproduksi. Meski demikian, sampai saat ini belum pasti apa yang menjadi penyebab timbulnya kanker.
Strategi Pencegahan Kanker
Beda jenis kanker, beda cara penanganan dan pengobatanya. Berikut ini merupakan tindakan preventif untuk kanker.
💕 Menghindari faktor risiko
💕 Mendapatkan vaksinasi virus human papilloma (HPV) dan virus hepatitis B (HBV)
💕 Menghindari sinar matahari berlebihan
💕 No seks bebas
Baca Juga : Yoforia ; Fresh Yogurt Pertama dengan Life Probiotics dan Dietary Fiber untuk Kesehatan Keluarga Indonesia
Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi
Sebelum melalukan treatment, hal petaman yang harus dilakukan dalam tahap penanganan kanker adalah pemeriksaan atau diagnosis. Dari pemeriksaan, akan diketahui sifat kanker, stadium, dan sebagainya yang kemudian dapat ditentukan treatment atau terapi apa yang harus dilakukan. Ada 3 modernitas utama dalam terapi kanker, yaitu bedah, radiasi, terapi sistemik.
Terapi sistemik, melalui infus atau oral. Meliputi terapi target, yaitu terapi yang menggunakan antibodimonoklonal atau antibodi yang spesifik dengan target terapinya. Cryoterapi, yaitu terapi lokal dengan mendinginkan sel tumor dengan suhu tinggi yang akhirnya dapat membunuh sel tumor tersebut. Stem sel artinya sel induk yang akan berkembang menjadi sel – sel lain, terutama sel darah. Stem sel seringkali digunakan sebagai terapi kanker darah.
Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, berkembangpula pengobatan kanker secara sistemik ini, yang kemudian muncul istilah imunoterapi.
Cara Kerja Imunoterapi |
Imunoterapi merupakan pengobatan kanker yang dilakukan dengan menetralisir sel kanker. Imunoterapi kanker dibuat dari bahan yang disebut antibodimonoklonal. Yaitu antibodi yang sifat dan kerjanya spesifik. Monoklonal antibodi ini tergantung dari target terapinya. Misal, jika target terapinya PD-L1, maka monoklonal antibodi akan dibuat dari substansi organisme hidup, seperti antibodi dari tubuh manusia.
Imunoterapi memanfaatkan sistem imun pasien untuk membunuh sel kanker. Sistem imun tubuh dibangkitkan melalui cara kerja vaksin atau booster sehingga sistem imun lebih efektif dalam membunuh sel kanker.
Sistem Kerja Imunoterapi |
Sejauh ini, imunoterapi dapat digunakan sebagai single terap atauun dikombinasikan dengan kemoterapi atau targeted terapi lain. Kombinasi imunoterapi dapat dilakukan pada beberapa jenis kanker, yaitu kanker paru, kanker payudara, dan kanker hati.
Menurut studi, efikasi imunoterapi, seperti pada kanker paru stadium lanjut dapat menambah harapan hidup lebih dari 1,5 tahun. Angka tersebut terbilang sulit didapatkan dengan terapi sitostatik.
Imunoterapi dapat menimbulkan efek samping berupa peradangan ringan sampai hebat. Sebab imunoterapi mempunyai karakteristik menetralisir sel kanker sama seperti reaksi imun lainnya. Obat yang umumnya tersedia dalam imunoterapi adalah PD-L1. Diberikan lewat infus dengan siklus pertiga minggu, sekitar 1 – 2 jam pemberian. Obat tersebut pada prinsipnya untuk mengontrol sel kanker, sehingga dapat diberikan secara terus menerus sampai obat tersebut dianggap tidak memberikan manfaat lagi.
Obat imunoterapi selama ini tersedia diseluruh Indonesia, tinggal dikonsultasikan dengan dokter medikal onkologi saja untuk keterangan lebih lanjut. Sayangnya, obat ini tidak dapat diklaim dengan BPJS.
Menurut studi, efikasi imunoterapi, seperti pada kanker paru stadium lanjut dapat menambah harapan hidup lebih dari 1,5 tahun. Angka tersebut terbilang sulit didapatkan dengan terapi sitostatik.
Imunoterapi dapat menimbulkan efek samping berupa peradangan ringan sampai hebat. Sebab imunoterapi mempunyai karakteristik menetralisir sel kanker sama seperti reaksi imun lainnya. Obat yang umumnya tersedia dalam imunoterapi adalah PD-L1. Diberikan lewat infus dengan siklus pertiga minggu, sekitar 1 – 2 jam pemberian. Obat tersebut pada prinsipnya untuk mengontrol sel kanker, sehingga dapat diberikan secara terus menerus sampai obat tersebut dianggap tidak memberikan manfaat lagi.
Obat imunoterapi selama ini tersedia diseluruh Indonesia, tinggal dikonsultasikan dengan dokter medikal onkologi saja untuk keterangan lebih lanjut. Sayangnya, obat ini tidak dapat diklaim dengan BPJS.
Posting Komentar
Posting Komentar