Pasangan Melanjutkan Studi ke Bangku Kuliah? Ini Cara Agar Keuangan Rumahtangga Tetap Stabil

Posting Komentar

Rumahtangga dan Financial

Kondisi seseorang sebelum dan sesudah berumahtangga, tentu berbeda. Entah itu dari segi waktu, prioritas kebutuhan, pun kondisi keuangan. Tak pelak, orang akan berpikir dua kali untuk ia memutuskan akan melanjutkan studi. Bagi seorang laki - laki, tentu mencari maisyah ketika ia telah menyandang predikat suami dan ayah, tentu merupakan sebuah kewajiban agar dapat memenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Dan bagi seorang  perempuan, tentu tidak sebebas dulu ketika masih single, lebih – lebih setelah ia menjadi seorang ibu. Tidak mudah berkegiatan diluar dengan seorang bocah.

 Baca Juga : Pentingnya Menggunakan Kalimat Positif untuk Anak Usia 1 sampai 5 Tahun

Akan tidak mudah jika dalam kondisi demikian salah satu atau bahkan keduanya memutuskan untuk melanjutkan studi. Namun demikian, ada beberapa orang yang meski ketika berumahtangga, ia tetap melanjutkan studinya. Sebab tuntutan dunia kerja, atau karena jenjang karir. Saya sendiri, merupakan istri, sedang suami saya tengah melanjutkan studinya dibangku kuliah. Saya harus siap segalanya. Siap fisik ketika suami tidak bisa berbagi tugas di hari – hari kuliah. Siap mental ketika suami akan banyak berinteraksi dengan dunia luar. Dan yang terpenting siap mengatur keuangan secara taktis agar tidak terjadi lonjakan pengeluaran dan studi tetap berjalan lancar.

Mengatur Keuangan Rumahtangga

Soal mengatur keuangan ini, saya masih harus belajar banyak. Bagaimana rumahtangga dan studi berjalan beriringan, tanpa terjadi defisit keuangan rumahtangga. Nah, gimana tuh?!. Dalam hal ini, saya mengikuti tips financial planner Prita Ghozie. Yaitu membagi gaji bulanan kedalam beberapa pos. Pos makan, zakat atau sosial, gaya hidup, dana darurat, investasi, plus dana kuliah tiap semesternya. Saya masih nyaman memakai trik ini meski masing – masing pos tidak begitu pesat peningkatan setiap bulannya. Namun, cara tersebut memudahkan saya dalam controlling pengeluaran. Dengan begitu, saya masih bisa konsisten berinvestasi atau menabung ditengah kebutuhan rumahtangga yang kian hari kian bertambah dan meski nilainya tak seberapa.

Berapa alokasi untuk masing – masing pos, terutama untuk dana kuliah?. Kalau ditanya berapa persen alokasi untuk tiap pos, tentu ini bergantung pada besaran gaji. Selama ini, saya memberi porsi lebih besar untuk kebutuhan makan dan harian dibanding pos lainnya. Tentu saja karena kebutuhan makan dan harian membutuhkan dana yang paling besar dari kebutuhan lain. Demikian juga dengan dana kuliah, alokasinya saya akumulasi setelah enam bulan terkumpul. Misal dalam enam bulan atau satu semester dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 6.000.000,- , saya menyisihkan sebesar Rp. 1.000.000,- tiap bulannya untuk pos ini. Adapun pos lain, seperti dana darurat, invest atau menabung, zakat, serta gaya hidup, alokasinya berdasarkan sisa dari pos kebutuhan makan atau harian dan dana kuliah, saya bagi kedalam empat pos tersebut.

Mengalokasi dana dalam beberapa pos

Cara inilah yang paling cocok untuk saya dan keluarga dengan kondisi suami melanjutkan studi dibangku kuliah. Akan lebih mudah, jika moms dan suami memiliki dana pendidikan yang sudah disiapkan sebelumnya. Sehingga tidak mengganggu dana yang ada. Itu tadi tips ala saya yang maindstream sebetulnya. Namun akan sangat membantu jika konsisten menerapkannya.

Dana yang ada tidak akan  tercampur dengan kebutuhan ini dan itu, tetap bisa menabung, keuangan rumahtangga tidak megalami defisit, dan yang terpenting pasangan sukses meraih gelar sarjananya. So, mengatur keuangan rumahtangga amat sangat penting bagi saya ketika pasangan melanjutkan studi. Sedangkan waktu empat tahun melanjutkan studi bukanlah waktu yang singkat. Konsisten dengan trik yang sudah dibuat dan disepakati adalah kuncinya.
wawa rafsanjani
Hallo, shobat pembaca. Welcome to my personal blog. Saya adalah ibu dua orang putri. Kegiatan saya sehari - hari menemani aktivitas, menjadi teman main, dan bertumbuh bersama mereka. Saya happy dan bersyukur punya mereka. Sesekali saya juga mengisi sebuah kelas di salahsatu sekolah swasta. Berjualan online, jalan - jalan tipis, kulineran, nulis, ngonten, dan masih banyak lagi. Semoga blog ini bisa nambah satu lagi referensi yang menyenangkan dan bermanfaat. Yuk, collabs with me! �� Sri.rafsanjani90@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar