Anak Obesitas? Kapan harus Was - was?

Posting Komentar

Kelas Gizi Food For Kids Indonesia

"Sebaik - baik warisan adalah pengasuhan" unknown

Sadar sebagai mama yang masih sangat minim ilmu seputar childhood maupun parenthood, tentu saya senang sekali ketika mendapat kesempatan nimbrung dalam kelas gizi kemarin.

Acara yang digelar pada Sabtu, 7 Desember 2019 di Permata Hotel Bogor itu menghadirkan Dr. Rita Ramayulis, DCN, MKes, pakar ahli gizi dan penulis terproduktif buku gizi, mengupas tuntas soal "Anak Obesitas?, Kapan Harus Was - was?".

Acara tersebut berlangsung seru, meski saya hanya kebagian sesi akhir. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang dapat saya paparkan dari acara yang disponsori oleh milna, pocari sweat, chilgo, heiko water, juga doodle minyak telon itu. 

Kelas Gizi Bersama Media Partner

Kapan seorang anak dikatakan obesitas dan kapan kita orangtua patut was - was?. Anak dikatakan obesitas, saat berat badan anak jauh melebihi berat normal berdasakan tinggi badannya. Sama halnya dengan orang dewasa, anak yang menderita obesitas akan rentan terkena berbagai penyakit sampai kemungkinan mengalami stres. Lalu, apa ciri - ciri anak obesitas?

Indikasi Anak Obesitas
💙 Wajah membulat
💙 Pipi tembem
💙 Dagu rangkap dan leher relatif pendek
💙 Dada yang membusung dengan payudara membesar
💙 Perut membuncit disertai dinding perut berlipat - lipat
💙 Tungkai umumnya berbentuk X
💙 Genitalia penis tampak kecil

Dampak Obesitas pada Anak
💙 Peningkatan tekanan darah
💙 Atelosklerosis
💙 Hipertrofi ventrikel kiri
💙 Sumbatan jalan nafas saat tidur
💙 Asma
💙 Sindrom polikistik ovarium
💙 Diabetes melitus tipe dua
💙 Perlemakan hati
💙 Abnormalitas kadar lipid darah (dislipidemia)
💙 Sindrom metabolik

Faktor Penyebab Obesitas Anak
💙 Iklan makanan anak - anak menarik daya konsumsi anak
💙 Proses makan anak yang besar - besaran
💙 Peningkatan frekuensi makan diluar rumah
💙 Lingkungan yang tidak mendukung untuk bergerak aktif
💙 Jumlah gula pada makanan anak meningkat
💙 Permainan gadget meningkat, menghambat gerak aktif
💙 Penurunan aktifitas fisik anak sebelum dan sepulang sekolah
💙 Peningkatan makanan tinggi energi dengan added sugar dan harga terjangkau
💙 Penurunan waktu untuk pendidikan latihan fisik dan jam istirahat untuk bermain

 Tips untuk mengatasi semua faktor resiko diatas, dapat dilakukan dengan beberapa hal ini.
💙 Sediakan permainan dirumah yang membuat anak aktif bergerak, seperti kereta dorong, dan sebagainya
💙 Pilih tontonan yang terdiri dari musik dan gerak
💙 Berikan anak permainan yang membuatnya aktif diluar rumah, seperti bersepeda, menangkap dan melempar bola, lompat tali, dan lain - lain
💙 Saat dimall, ajak anak berjalan bersama mengelilingi mall
💙 Meminta anak mengambil dan memindahkan barang sebagai usaha pengkondisian selalu gerak anak
💙 Melibatkan anak pekerjaan rumahntangga yang berhubungan dengan gerak
💙 Bila perlu masukan anak kedalam club olahraga

Untuk tindakan pengobatan (kuratif), bisa dilakukan dengan targeting fat loss atau menurunkan berat badan anak sekitar 2 - 4 kg perbulan. 
💙 Usia 6 - 12 tahun ; menghambat pertambahan lemak dan terjadi perubahan perilaku makan dan gerak anak.
💙 Usia 13 - 17 tahun ; IMT menurut umur menurun dan pencapaian maksimal growt spurt.

Target fat loss erat sekali kaitanya dengan asupan sehari - hari anak. Oleh karena itu perlu diperhatikan "the traffic light diet".

Red food, yaitu makanan mengandung lemak dan energi tinggi, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya diberikan pada kondisi tertentu atau setiap satu kali seminggu (berkala) seperti makanan dengan tipe berikut.
💕 Makanan rendah vitamin dan mineral, tetapi tinggi energi, lemak jenuh, gula dan garam
💕 Makanan yang digoreng dan kentang olahan
💕 Daging olahan yang mengandung tinggi lemak
💕 Makanan penutup berbahan dasar susu
💕 Kue manis dan biskuit
💕 Coklat dan minuman manis

Yellow food, artinya makanan rendah lemak namun kandungan energinya sedang yang boleh dimakan namun terbatas.
💛 Makanan dengan vitamin, mineral, energi, lemak jenuh, gula, dan garam dalam jumlah sedang.
💛 Daging olahan rendah lemak dan garam, roti dan sereal olahan
💛 Produk susu tinggi lemak, kue dan biskuit rendah lemak atau gul
💛 Susu dan jus buah rendah lemak tanpa tambahan gula

Green food, yaitu makanan rendah kalori (kurang dari 20 kalori per porsi) dan lemak yang boleh dikonsumsi bebas.
💚 Makanan dengan tinggi vitamin, mineral, dan serat, tetapi rendah energi, lemak jenuh, gula dan garam
💚 Buah - buahan dan sayur - sayuran
💚 Daging tanpa lemak dan ikan
💚 Kacang - kacangan, biji - bijian, buncis, dan lentil
💚 Roti gandum, sereal, beras, dan pasta
💚 Produk susu rendah lemak, air dan susu

Acara Puncak Kelas Gizi Food for Kids

Intinya, prinsip tata laksana gizi lebih dan obesitas pada anak adalah menerapkan perilaku makan yang benar, aktivitas yang benar, dan modifikasi perilaku oleh orangtua sebagai panutan. Akan lebih baik jika semua dilibatkan. Bukan hanya orangtua, tetapi juga anggota lain dalam keluarga, teman, guru, dan orang - orang dilingkungan anak. Pencegahan dan terjadinya gizi lebih dan obesitas terdiri dari 3 tahap. Pertama, pencegahan primer dengan menerapkan pola makan dan aktivitas yang benar sejak bayi. Kedua, pencegahan sekunder dengan mendeteksi early adiposity rebound. Ketiga pencegahan tersier dengan mencegah terjadinya komorbiditas.

wawa rafsanjani
Hallo, shobat pembaca. Welcome to my personal blog. Saya adalah ibu dua orang putri. Kegiatan saya sehari - hari menemani aktivitas, menjadi teman main, dan bertumbuh bersama mereka. Saya happy dan bersyukur punya mereka. Sesekali saya juga mengisi sebuah kelas di salahsatu sekolah swasta. Berjualan online, jalan - jalan tipis, kulineran, nulis, ngonten, dan masih banyak lagi. Semoga blog ini bisa nambah satu lagi referensi yang menyenangkan dan bermanfaat. Yuk, collabs with me! �� Sri.rafsanjani90@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar