9 Minuman Pelepas Dahaga yang Boleh Dikonsumsi Balita Versi Majalah Food for Kids Indonesia

Posting Komentar
Memang tidak semua minuman aman buat si kecil untuk dikonsumsi. Mama perlu tahu mana saja minuman yang aman dan tidak untuk dikonsumsi si kecil. Maka berikut 8 minuman pelepas dahaga yang boleh dikonsumsi si kecil versi majalah food for kids Indonesia, berdasarkan penjelasan pediatricians asal India, Dr. Saroja Balan melalui situs baby center.

1. Air Putih

Air putih matang dapat membantu si kecil agar tetap terhidrasi. Air dapat menjaga suhu tubuh, mencegah terjadinya konstipasi, dan infeksi saluran kemih. Sangat baik untuk balita dengan tetap memperhatikan asupannya. 

2. Air Kelapa

Air kelapa dapat menjadi pilihan lain untuk balita. Air kelapa kaya akan vitamin dan mineral, dan sangat ideal untuk mencegah dehidrasi. Sebab air kelapa dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang lewat keringat atau buang air kecil. Terutama diberikan saat balita mengalami diare, meski tidak cocok bagi anak yang menderita penyakit ginjal.

3. Infused Water

Lemon Infused Water (by Pixabay)

Infused water atau air infus adalah air putih matang yang ditambah dengan potongan buah – buahan atau rempah kedalamnya sehingga rasanya menjadi segar. Adapun jenis buah yang cocok dijadian sebagai campuran seperti lemon, stroberi, kiwi, jeruk, buah bery, anggur. Air infus ini bisa diberikan untuk menambah varian minuman balita agar tidak bosan dan tetap terhidrasi. Namun, potongan buah dalam infus hendaknya tidak terlalu kecil untuk menghindari resiko tersedak. 

4. Jus Buah

Minum jus adalah cara terbaik memenuhi asupan buah harian balita. Mama dapat membuat sendiri jus dari buah – buahan segar. Jika harus membeli, pilihlah jus buah dengan klaim “100% jus buah” pada kemasan. Penting juga memerhatikan kandungan gula, semakin sedikit semakin baik. Sebagai opsi, mama bisa mengganti gula dengan madu.

Baca Juga : Madu Pahit, Si Hitam Berkhasiat dari Pesantren Annahl Bogor

Jus Buah (by Pixabay)

5. Minuman Susu

Sangat dianjurkan untuk memberikan ASI sampai usia si kecil 2 tahun. Namun jika terpaksa tidak, mama dapat memberinya susu formula lanjutan (follow on milk). Pada usia lebih dari setahun, si kecil juga bisa diberi susu sapi. Susu merupakan minuman yang dapat memebuhi kebutuhan protein, kalsium, magnesium, vitamin B12  dan B2 yang amat dibutuhkan si kecil. Jika dia bosan, mama dapat mengkreasikan susu menjadi milkshake, smoothie, atau lessie. Jika si kecil tidak doyan susu, mama bisa memberikan makanan olahan susu dua porsi sehari guna memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Ada takaran pemberian susu pada si kecil, yaitu maksimal 350ml perhari. Pemberian susu melebihi batas, akan mengganggu selera makan si kecil. Padahal gizi yang lebih dibutuhkan si kecil didapat dari makanannya.

Baca Juga : Menciptakan Montessori di Rumah, Ketahui Prinsip - prinsipnya!

6. Susu Fermentasi

Pangan olahan susu yang gizinya melebihi susu adalah susu fermentasi. Yaitu yogurt, kefir, dadih. Namun yang lebih populer dan banya dikonsumsi ialah yogurt. Yogurt mengandung bakteri hidup yang dibutuhkan tubuh atau dikenal dengan probiotik. Mengonsumsi yogurt berprobiotik dalam jumlah cukup akan membantu memelihara kesehatan pencernaan. Oleh karena itu, pilihlah yogurt dengan kandungan bakteri yang masih tetap hidup.

7. Jus Sayuran

Jus sayuran merupakan bentuk lain sayuran yang jarang disukai balita. Terutama mereka yang picky eater. Memberikan jus sayuran dapat dimulai dari mengombinasikan buah tomat dan wortel. Kombinasi sayuran dengan buah akan menyamarkan rasa sayuran yang cenderung pahit dan aneh dilidah balita.

8. Sari Kedelai

Susu Soya (by Pixabay)

Sari kedelai atau susu kedelai seringkali digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi untuk anak dengan intoleransi laktosa. Meski kandungan mineral kalsium susu sapi tetap lebih baik dari susu kedelai. Kelebihan sari kedelai adalah tidak mengandung lemak jenuh. Beberapa merk susu kedelai, memperkaya kandungan gizi produknya dengan menambahkan kalsium, vitamin A, D, dan B12. Mama perlu mengonsultasikan dengan dokter saat memutuskan memilih susu kedelai sebagai susu pengganti balita mama.


9. Air Tajin

Air tajin, susu beras, sari beras, adalah saripati beras bertekstur kental yang diperoleh dari proses memasak beras menjadi nasi. Dilihat dari kandungan gizinya, air tajin hanya mengandung kalori, mungkin ada sedikit mineral, tidak mengandung protein. Air tajin tidak dapat menggantikan susu, namun tidak bahaya jika diberikan pada balita.

Nah...bagaimana, ma?...Semoga dapat menambah varian minuman buat balita mama, ya. Agar mereka tidak bosan. Sebab, memerhatikan minuman balita, sama pentingnya dengan mengatur asupan makanan yang balita makan.😃

wawa rafsanjani
Hallo, shobat pembaca. Welcome to my personal blog. Saya adalah ibu dua orang putri. Kegiatan saya sehari - hari menemani aktivitas, menjadi teman main, dan bertumbuh bersama mereka. Saya happy dan bersyukur punya mereka. Sesekali saya juga mengisi sebuah kelas di salahsatu sekolah swasta. Berjualan online, jalan - jalan tipis, kulineran, nulis, ngonten, dan masih banyak lagi. Semoga blog ini bisa nambah satu lagi referensi yang menyenangkan dan bermanfaat. Yuk, collabs with me! �� Sri.rafsanjani90@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar